Sabtu, 22 Juni 2013

cabai untuk jantung

                                 Atasi Serangan Jantung Dengan Cabai Rawit

Bumbu dapur yang satu ini memiliki rasa pedas yang sangat khas, walaupun ukurannya kecil  cabai rawit juga mengandung banyak manfaat sebagai obat. Walaupun terbilang nyeleneh cabai rawit ini punya banyak akan manfaat untuk kesehatan.Pada awalnya penelitian tentang cabai rawit sebagai salah satu obat herbal pertama kali di lakukan oleh seorang ahli botani bernama John Gerard, penulis buku History of Herbal, pada tahun 1597.

Lalu, pada tahun 1652, Dr. Nicholas Culpeper, alumnus Cambridge University, Inggris, melakukan penelitian yang sama. Dia menyatakan jika cabai rawit dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi, melancarkan pencernaan dan urin, serta mengeluarkan batu ginjal.

Kandungan dalam cabai rawit sering digunakan untuk obat adalah capsaicin. Capsaicin merupakan salah satu sifat dari zat yang tidak larut dalam air ini memberikan rasa pedas dan panas yang tak hanya dapat dirasakan tubuh, tapi juga kulit. Zat tersebut memiliki kekuatan untuk mengontrol rasa sakit. Rasa panas ini, dalam beberapa literatur disebutkan akan memberikan efek pada jaringan yang berhubungan langsung dengan zat P dan mencegah akumulasi dari zat tersebut.

Zat P ini berfungsi sebagai pemberi pesan rasa sakit dalam tubuh kepada saraf penerima yang kemudian disampaikan kepada otak. Makanya, aktivitas capsaicin dalam mengobati rasa sakit cukup baik. Sebab, zat ini hanya berpengaruh pada satu jenis saraf penerima rasa sakit saja.
Di sisi lain, efek capsaicin dapat memicu pembentukan hormon endorphin yang diproduksi oleh otak. Hormon endorphin akan terbentuk bila tubuh berada dalam suasana bahagia atau senang.

Keluarnya hormon tersebut disebabkan suatu rangsangan secara tidak langsung dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pada saat inilah reseptor pada saraf dapat memberikan rasa nyaman pada bagian tubuh yang sedang sakit. Pemakaian cabai rawit sebagai obat tradisional telah lama dikenal di Cina, India, Jepang, dan Korea. Bahkan di Cina dan Jepang, ramuan cabai rawit ini sangat banyak digunakan untuk stimulan bagi orang yang sedang menderita gangguan pencernaan. Cabai rawit akan meringankan keluhan tersebut dengan merangsang jalan kelenjar saliva (air liur) dan sekresi pada perut pada orang dengan gangguan pencernaan.

Capsaicin dipercaya membentuk kembali jaringan pada perut dan membantu gerakan peristaltik pada usus besar dengan menstimulasi sekresi lambung. Dengan begitu, tubuh dapat membuang sisa makanan hasil pencernaan dengan lancar dan membentuk asam hidroklorit guna mencerna sarinya.Yang tak kalah hebatnya, cabai rawit ini bisa melancarkan sirkulasi darah serta meredakan pembekakan yang terjadi pada pembuluh vena dan bisa mencegah pembekuan darah.

Sistem kerja cabai rawit ini mempunyai sifat antikoagula, itulah yang menyebabkan cabai rawit bisa mencegah pembekuan pada darah. Mungkin dari Anda ada yang tidak tahu jika cabai rawit mengandung vitamin c serta bioflavonoid yang berguna untuk mencegah serangan jantung serta mampu memperkuat dinding pembuluh darah vena dan dapat mengembalikan elastisitas pembuluh darah.

Pencegahan serangan jantung dengan cabai rawit ini tak kalah hebatnya dengan pengobatan modern. Kandungan capsaicin dapat dengan mudah masuk ke meridian jantung, lalu memompa darah dan nutrisi ke otot jantung. Itu artinya cabai rawit memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.

Kebanyakan masyarakat mengenal cabai rawit hanya memiliki rasa pedas saja, maka tak heran pengobatan tradisional menggunakan cabai rawit tidak terlalu populer di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar